Author: PuTRi's bLoG Posted under:
Pada
masa awal dibuatnya komputer diharapkan dapat membantu manusia untuk melakukan
pekerjaannya. Seiring perkembangannya komputer saat ini sudah dapat melakukan
banyak hal dalam membantu pekerjaan manusia di banyak bidang termasuk bidang
seni. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang manfaat komputer
dibidang seni.
Seni
sendiri terbagi atas beberapa jenis seni antara
lain:
1. Seni
Gambar
2. Seni
Musik
3. Seni
Film
4. Seni
Pertunjukan dan lain-lain.
Berikut kini akan dijabarkan
penggunaan atau pemanfaatan komputer di bidang
seni:
1.1 Seni Gambar
1.1.1 Fotografi
Dengan
menggunakan software komputer kita dapat mengedit foto dengan efek yang kita
mau, menghilangkan gambar atau menambahkan gambar baru ke dalam sebuah gambar.
Hal ini dapat membuat hasil foto dari kamera dapat menjadi lebih hidup dan
indah. Dengan software editing kita bisa merubah pencahayaan, sudut datang
cahaya atau bahkan warna. Hal ini karena dalam program tersebut disediakan
banyak plugin yang menunjang.
1.1.2 Disain Grafis
Dalam penggunaannya di dalam proses
perancangan grafis, komputer yang berbasiskan teknologi digital menawarkan
berbagai kemudahan, kecepatan, keleluasaan dalam menghasilkan suatu
gagasan-gagasan visual. Komputer telah menciptakan suatu ruang bermain dan
berkreasi bagi para perancang seluas-luasnya, banyak hal-hal baru yang
sebelumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan teknik manual, saat ini
menjadi suatu kenyataan bahkan suatu yang tidak terpikirkan sebelumnya. Komputer
grafis telah banyak memberikan pengaruh, tidak hanya terhadap tampilan karya
produk cetakan tetapi juga pada proses produksi dan proses kreasi bagi
perancang grafis.
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal,
mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya
tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan
dalam bentuk visual.
Pada
pertengahan 1980,
kedatangan desktop publishing serta
pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi
desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang
sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan
komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau
perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau
untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak
ruang.
Seorang
perancang grafis menggunakan sketsa untuk
mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki
kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau
komputer.
Berikut
adalah beberapa perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
disain grafis:
- Desktop,Publishing
· Adobe
Photoshop
· Adobe
Illustrator
· Adobe
Indesign
· Page
Maker
· Coreldraw
· GIMP
· Inkscape
· Adobe
Freehand
· Adobe
image ready
· CorelDraw
- Webdesign
· Macromedia
Dreamweaver
· Microsoft
Frontpage
· Notepad
· Adobe
Photoshop
- Audiovisual
· Adobe
After Effect
· Adobe
Premier
· Final
Cut
· Adobe
Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
- Rendering 3 Dimensi
· 3D
StudioMax
· Maya
· AutoCad
· Google
SketchUp
· Blender
Perkembangan
dunia percetakan tidak dapat dipungkiri telah berjalan dengan cepat. Meski
demikian secara dasar teknik-teknik yang dipergunakan sama dengan berbagai
teknik yang sudah lama digunakan seperti relief print, intaglio print, dsb,
hanya saja ada beberapa aplikasi baru yang dapat digunakan dalam pembuatan seni
grafis yang tidak jarang hasil yang dicapai lebih memuaskan. Aplikasi tersebut
berupa pemanfaatan media komputerisasi sebagai sarana desain juga sarana
pemudah pencetakan melalui digital printing.
Pemanfaatan media komputeisasi ini
merupakan pemicu awal munculnya anggapan bahwa seni grafis mulai bergeser dari
fungsi awalnya sebagai seni murni menjadi fungsi seni terapan bersanding dengan
seni kriya dan desain. Anggapan pergeseran ini didasarkan pada tujuan pembuatan
karya itu sendiri, dengan munculnya media komputer maka kemudahan dalam hal
pencapaian kuantitas yang diinginkan semakin menjanjikan sehingga semakin
menggiurkan para seniman grafis ( pada mulanya) untuk terjun dalam dunia
marketing. Selain dikuatkan oleh berbagai kemudahan tersebut pergeseran juga
didorong oleh kebutuhan hidup yang semakin pelik disertai penyediaan peralatan
untuk komputerisasi yang tidak murah.
Namun dalam hal ini tidak semuanya
teknik grafis dapat dipukul rata dengan komputerisasi secara absolut, ada tiga
teknik dari 4 teknik yang tidak dapat menggunakan teknik komputerisasi, yaitu
teknik cetak tinggi, cetak dalam, dan cetak datar. Adapun cetak sablon dapat
diganti dengan komputerisasi dikarenakan konsep dasar sablon adalah penciptaan
karya 2D tanpa tekstur, dan tanpa degradasi yang detail yang kesemua itu dapat
dilakukan oleh komputer dengan mudah dan hasil yang lebih memuaskan (memakai
software pendukung seperti corel, adobe, autocad, dsb).
Teknik cetak tinggi, cetak dalam,
dan cetak datar tidak dapat dipukul rata dengan sistem komputerisasi karena
ketiganya memiliki ciri khusus yang tidak dapat digantikan fungsinya oleh
komputer , meskipun dapat digantikan maka akan mempunyai karakteristik sendiri.
Ciri- ciri khusus tersebut antara lain adalah ketiganya memiliki
unsur tekstur, dan unsur goresan alamiah yang dihasilkan oleh acuan serta efek
warna yang dapat diolah secara khusus oleh seniman dengan gayanya sendiri
tentunya. Selain itu ada ciri khusus yang sifatnya dilandaskan pada kerumitan
dan usaha keras yang dilakukan untuk menghasilkan karya grafis yang
spektakuler, kerumitan dan usaha keras ini dapat mencakup semua jenis teknik
sebab kerumitan selalu disandarkan pada hal yang sifatnya manual dari pada
otomatis (komputer).
Seni
grafis secara tidak langsung (pada teknik tertentu) mulai menjamah modernisasi
(seni grafis modern). Hal ini ditandai dengan munculnya teknik-teknik kreatif
baru sebagaimana Rolf Nesch (1893-1975), yang mendapat pengakuan internasional
untuk teknik grafis logam, dan artis Sámi John Savio (1902-1938), dengan
cetakan kayunya. Stanley Hayter Atelier 17 di Paris, yang berspesialisasi dalam
teknik mencetak banyak warna hanya dengan menggunakan satu pelat. Berbagai
teknik baru mulai diperkenalkan pada tahun 1970, termasuk cetakan di atas kain
sutra, dan kebangkitan seni sketsa baik yang mengandung arti kiasan maupun
tidak. Tahun 1970 seringkali dianggap sebagai jaman keemasan seni grafis, Nama
yang patut diperhitungkan dalam beberapa tahun terakhir termasuk Bjørn-Willy
Mortensen (1941-1993), Per Kleiva (b1933) dan Anders Kjær (1940).
Dengan
munculnya seni grafis modern maka ajang kreatifitas seniman grafis tidak dapat
dibendung karena konsep dasar seni modern adalah unsur kreatifitas untuk
memunculkan sesuatu yang baru. Sehingga peluang kemunculan seni grafis terapan
semakin besar. Hal ini ditandai dengan kemunculan omzet digital printing dan
sablon yang digelar dalam pasar komersial. Padahal konsep dasar seni (termasuk
seni rupa- seni grafis-) terkait estetika seni itu sendiri terletak pada
nilainya, sedang nilai itu tidak dapat dikurskan dalam bentuk nominal secara
pasti karena nilai itu adalah hal abstrak yang tidak memiliki batasan. Kalaupun
karya seni itu dapat dipasarkan maka harga yang didapat adalah biaya
operasional dan ongkos seniman atau pencipta, bukan harga dari nilai yang
dimiliki karya tersebut. Selain hal itu terdapat manipulasi nilai karya seni
grafis yang semakin mempertajam munculnya seni grafis terapan yaitu karya
yang disandarkan pada permintaan pasar bukan
pada kepuasan ekspresi pencipta.
Penggolongan seni grafis
berdasarkan teknik ini dikarenakan perbedaan acuan dan persyaratan yang harus
dimiliki masing-masing teknik. Adapun teknik-teknik
tersebut adalah teknik cetak tinggi ( Relief Print), teknik seni cetak datar
(Surface screen), teknik cetak dalam ( intaglio print) dan teknik cetak saring(
silk -screen).
Dalam kenyataan di lapangan, situasi
kegiatan komunikasi grafis di Indonesia tak sepenuhnya seperti diagram umum di
atas. Olah huruf / type design & typography
yang di beberapa negara maju merupakan profesi khusus ( mendesain font
/ typeface, hand lettering, tipografi / olahan tata huruf ) di
Indonesia tak berkembang menjadi bidang profesi tersendiri (pernyataan Bp.
Danton Sihombing MFA pakar bidang huruf). Di Indonesia olah huruf pada era
digital dikerjakan sendiri di komputer oleh desainer ataupun operator atas
petunjuk desainer. Meski ada juga yang olah huruf khusus seperti hand
lettering dan Kaligrafi tidak merupakan bidang spesialisasi profesi
yang berkembang baik. Karena itu dalam standar kompetensi komunikasi grafis ini
olah huruf/tipografi tak dibuat sebagai sub-bidang kompetensi tersendiri,
tetapi menjadi subkompetensi untuk sub bidang desain grafis.
Berdasarkan paparan di atas maka
standar kompetensi bidang Komunikasi Grafis dipilah menjadi 3 sub-bidang:
· Desain Grafis:
merancang / menyusun bahan (huruf, gambar dan unsur grafis
lain) menjadi informasi visual pada media (cetak) yang
dimengerti publik.
· Ilustrasi: menampilkan
informasi dengan ketrampilan gambar tangan dan penuangan daya
imajinasi.
· Fotografi:
menampilkan informasi dengan ketrampilan menangkap cahaya melalui kamera
dan kepiawaian memilih / mengolah hasil bidikan.
Disain Grafis
|
|
Disain
|
Ilustrasi
|
Disain Sticker
|
Ilustarasi Tracing
|
Disain Stasionery ‘Kartu
Nama’
|
Ilustrasi Binatang
|
Disain Stasionery ‘Amplop’
|
Ilustrasi Manusia
|
Disain Stasionery ‘Kop
Surat’
|
Ilustrasi Wajah (potret)
|
Disain Stasionery ‘Map’
|
Ilustrasi Suasana
|
Disain Formulir
|
Ilustrasi Motif
|
Disain Memo
|
Ilustrasi Kartun Karikatur
|
Disain Leaflet
|
Ilustrasi Kartun Strip
|
Disain Sampul/ Cover Buku
|
Ilustrasi Komik
|
Disain Iklan Kolom Koran
|
Ilustrasi Peraga (infogram)
|
Disain Iklan Koran
|
Ilustrasi Fiksi
|
Disain Koran
|
Ilustrasi Eksperimen
|
Disain Iklan Majalah
|
-
|
Disain Majalah
|
-
|
Disain Kartu Pos
|
Bidang
Fotografi
|
Disain Kemasan Produk Retail
|
Fotografi Pas Photo
|
Disain Poster
|
Fotografi Keluarga
|
Disain Kalender Poster
|
Fotografi Kegiatan Olah Raga
|
Disain Folder
|
Fotografi Pertunjukan Kesenian
|
Disain Brosur
|
Fotografi Pernikahan
|
Disain Manual Guide Book
|
Fotografi Eksperimen
|
Disain Buku
|
-
|
Disain Katalog
|
Bidang
Audivosual
|
Disain Kalender Dinding
|
Videoklip
|
Disain Kalender Meja/Duduk
|
Video Pernikahan
|
Disain Agenda/ Organizer
|
Video Dokumenter
|
Disain Company Profile
|
Video Eksperimen
|
Disain Logotype
|
Videogame
|
Disain Icon, graphic
system & classification
|
-
|
Disain Logo
|
-
|
Bidang Animasi
|
|
Animasi 2D
|
Bidang
Multimedia Interaktif
|
Animasi 3D
|
CD Interaktif
|
Animasi Kartun
|
Public
Kiosks
|
Animasi Feature length
|
Multimedia Database
|
Animasi Opening tune
|
Multimedia Presentasi (Presentasi
binis, kuliah)
|
Animasi Telop
|
Desain Web
|
Animasi Filler
|
-
|
Animasi Bumper
|
-
|
Animasi Infogram/Diagram
|
-
|
Animasi Web
|
-
|
Animasi Eksperimen
|
-
|
Animasi Pocket PC
|
-
|
Animasi Komik
|
-
|
Animasi Game
|
1.2 Musik
Dahulu
untuk memainkan musik atau merekam musik harus menggunakan alat dengan pita
sebagai media pemutaran dan perekaman, dalam proses pembuatannya sangatlah
boros dan menghasilkan suara yg live, dan tidak adanya noise
reduction untuk menghilangkan suara bising. Saat ini dengan adanya
kemajuan komputer kita dapat memutar lagu atau musik dengan mudah dan kualitas
suara yang bagus berkat adanya proses rekaman dengan menggunakan sistem
komputer atau digital.
Dengan menggunakan perangkat komputer dan berbagai software
penunjang kita dapat melakukan perekaman, pengeditan lagu, mixing serta
pemutaran lagu dengan sangat mudah dan canggih dengan menggunakan berbagai plugin seperti noise
reduction, streo reverbs dan lain-lain yang pada jaman
dahulu tidak biasa dilakukan denga alat, harus disetting manual.
Ada dua kategori software yang
digunakan untuk menunjang musik, yaitu:
· Software
Music Player
· Software
Music Recording (Maker)
Berikut ini adalah beberapa software music
player, yaitu:
· Winamp
· Gom
Player
· Windows
Media Player
· JetAudio
Berikut ini adalah
beberapa software music maker, yaitu:
· Steinberg
Nuendo
· Protools
· Sonar
· Adobe
Audition
· Cubase
SX
Jadi dengan menggunakan teknologi komputer kita dapat
melakukan perekaman dan pengeditan dengan mudah dengan bantuan plugin-plugin
serta VSTi yang ada. Agar menghasilkan kualitas suara yang maksimal. Selain
membantu perkembangan seni, teknologi komputer juga memiliki segi negative
untuk seni yaitu:
· Maraknya
pembajakan;
· Maraknya
pencurian hak cipta;
· Mengurangi
kreatifitas alami;
· Maraknya
peredaran film yang menyimpang, dll.
Jadi
dengan adanya teknologi komputer kita dapat meningkatkan kualitas kita dalam
berseni di segala bidang seni, tapi tetap saja yang terpenting dalam seni
adalah seni itu sendiri dan tastenya.
1.3 Film (Video)
Dengan adanya
komputer saat ini dalam proses pembuatan video atau film sudah semakin canggih
serta tidak kaku seperti dahulu, karena dengan adanya teknologi komputer dalam
pembuatan video dapat ditambahkan atau diedit dengan plugin-plugin yang ada untuk
menghasilkan efek atau pencitraan yang lebih maksimal.
Berikut ini software yang biasa dipergunakan untuk mengedit
video :
1. Adobe
Premiere Pro 1.5, software ini merupakan software uma, dimana semua
potongan-potongan video disatukan disini.
2. Ulead
Video Studio 9, untuk membuat animasi, biasanya yang saya pergunakan adalah
efek animasi album. Kemudian hasilnya diekspor ke format avi dan disatukan di
Premiere. Saat ini sudah ada Ulead Video Studio yang versi 10.
3. Pinnacle
Hollywood FX 4.6, Plugin efek-efek Pinnacle untuk Adobe Premiere. Agak monoton
dan jadul memang efek-efeknya, tapi kalau digabung dengan efek-efek lain bisa
didapat hasil yang lumayan.
4. Burger
Plug In, Plug in efek-efek transisi yng cukup menarik untuk Adobe Premiere.
Biasanya yang saya pergunakan adalah efek seperti blitz kamera untuk
seolah-olah mengambil foto.
5. TMPGEnc,
Software untuk membuat mpg dengan hasil yg lebih bagus daripada langsung dari
Adobe Premiere.
6. Frame
Server, sebuah software untuk bisa merender langsung dari Adobe Premiere ke
TMPG Enc tanpa harus merender dahulu menjadi avi.
7. Xara
3D dan Bluff Titler, untuk membuat animasi title.
Dengan software-software tersebut
kami rasa cukup untuk mengedit video. Tinggal dituntut kesabaran dan
kreatifitas dalam menyusun potongan-potongan video sehingga menjadi sebuah
karya yang bagus.
Sikap kerja (Attitude):
bekerja
sebagai penunjang bidang komunikasi membutuhkan manusia yang sadar
akan tugasnya sebagai pengantar pesan / informasi. Pada tingkat mula
telah disadarkan akan tugas yang mementingkan aspek informatif.
Pada jenjang yang lebih tinggi dibutuhkan wawasan mengenai teori
komunikasi untuk melakukan tugas yang lebih rumit dalam olah
visualnya.
Hal ini menyangkut pertimbangan
:
1. Misi/message (apa
maksud informasi),
2. Khalayak/audience (siapa
masyarakat/pelihat yang dituju),
3. Sasaran/objective (apa
yangdiharapkan setelah mendapat informasi). Kerumitan ketiga aspek ini
akan berkembang sejalan dengan makin kompleksnya masalah komunikasi yang
dihadapi.
Pengetahuan dan ketrampilan (Skill & Knowledge):
· Pengetahuan, ketrampilan dan kepekaan olah unsur rupa/desain
(line, shape, form, texture, space, tone, colour dst.) serta
prinsip desain (harmony, balance, rhythm, contrast,
depth dst.). Untuk Desain Grafis disyaratkan
penguasaan garida (grid system) dan kolom
halaman.
· Pengetahuan warna (lingkaran warna, hue, analog, saturation, chromatic dll)
dan kepekaan warna, baik additif (cahaya langsung) aupun
substraktif (pantulan/pigmen), pengetahuan warna monitor (RGB) dan warna
untuk percetakan (CMYK, Spot Colour).
· Khusus untuk sub bidang Desain Grafis disyaratkan
memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam olah huruf /tipografi:
keluarga huruf, kuran huruf, bobot huruf, istilah dalam
tipografi, ketrampilan mengolah huruf secara manual (dengan tangan)
maupun secara digital (komputer).
· Khusus untuk sub bidang ilustrasi disyaratkan memiliki
ketrampilan menggambar dan kepekaan pada unsur gambar (garis,
bidang warna st)
· Khusus untuk sub bidang Fotografi disyaratkan memiliki
pengetahuan dasar fisika cahaya (lensa dan film), dan kimia foto.
Kreativitas:
Bila pada tingkat pelaksana
(setingkat juru) ditekankan pentingnya ketrampilan dan kepekaan pada
unsur rupa dan warna. Maka pada tingkat yang lebih tinggi (setingkat
teknisi hingga ahli) kemampuan kreatif merupakan kunci dalam
profesi ini. Bidang komunikasi grafis (dan juga komunikasi visual)
menuntut hasil yang bukan hanya benar dan sesuai misi komunikasi yang
dibutuhkan, tetapi juga kesegaran dan keunikan gagasan. Dalam lingkup
kreatif demikian seorang ahli bidang ini dihargai.
B. Dalam Bidang Seni
Kekurangan:
Akhir-akhir ini pembajakan terhadap karya seni di Indonesia kian meningkat, sehingga merugikan para pemusik tersebut dan tentunya Negara juga dirugikan. Karya musik yang disajikan akhir-akhir ini terlalu banyak melakukan perubahan oleh file Midi tersebut sehingga terdengar rapi dan bagus. Sehingga apabila ada konser Live pasti penonton kecewa karena apa, yang disajikan tidak sebaik yang di kaset. Misalnya : Konser AM 1, suara di kaset berbeda dengan penampilan Live, ini disebabkan converter[ Proses Edit ] yang berlebihan.
Akhir-akhir ini pembajakan terhadap karya seni di Indonesia kian meningkat, sehingga merugikan para pemusik tersebut dan tentunya Negara juga dirugikan. Karya musik yang disajikan akhir-akhir ini terlalu banyak melakukan perubahan oleh file Midi tersebut sehingga terdengar rapi dan bagus. Sehingga apabila ada konser Live pasti penonton kecewa karena apa, yang disajikan tidak sebaik yang di kaset. Misalnya : Konser AM 1, suara di kaset berbeda dengan penampilan Live, ini disebabkan converter[ Proses Edit ] yang berlebihan.
Kelebihan :
Bagi pendatang baru yang ingin terjun ke dunia musik tetapi tidak
mempunyai kemampuan yang lebih, maka dapat menggunakan file Midi tersebut.
Karena dengan menggunakan file Midi ini apa saja dapat terjadi, suara yang
sember bisa terdengar enak.